Cerpen Rakyat Maluku - Asal Muasal Tanjung Menangis

Cerpen Rakyat Maluku - Asal Muasal Tanjung Menangis

Cerpen Rakyat Maluku - Asal Muasal Tanjung Menangis

Pada zaman dahulu di Pulau Halmahera ada suatu kerajaan. Rajanya belum lama meninggal dunia. Ia meninggalkan dua anak laki-laki dan satu anak perempuan. Mereka bernama Baginda Arif, Putra Baginda Binaut, dan Putri Baginda Nuri. Putra Baginda Binaut sangat ingin menjadi raja.

"Aku harus menggantikan kedudukan ayahku," kata Binaut kepada patih kerajaan. Jika sang Patih mendukungnya, ia akan mempertahankan jabatan sang Patih. Sang Patih pun bersedia mendukung Binaut.

Kemudian, sang Patih menangkap sang Ratu, Putra Baginda Arif, dan Putri Baginda Nuri. Mereka dikurung dalam penjara bawah tanah.

Binaut merasa gembira setelah menjebloskan ibu dan saudara kandungnya ke penjara. Lalu, ia mengumumkan kepada rakyat kerajaan bahwa sang Ratu dan kedua saudaranya mengalami musibah di laut. Saat itu pula, Binaut dilantik menjadi raja.

Setelah menjadi raja, Binaut bersikap angkuh dan tinggi hati. Demi kepentingan dirinya, ia memerintahkan kepada seluruh rakyatnya untuk membangun istana megah. Rakyat pun mengeluh dengan peraturan yang dikeluarkan Binaut. Tetapi, mereka takut membantah karena pasti akan mendapat hukuman berat.

Ada seorang pelayan istana raja bernama Bijak. Ia melarikan diri dari istana dan membentuk sebuah pasukan tangguh untuk melawan Binaut. Pertama-tama, ia berkeinginan untuk membebaskan Ratu dan putra-putrinya. Karena sudah hapal dengan lekuk istana, ia dengan mudah menyelamatkan mereka.

Seiring waktu, Binaut semakin semena-mena terhadap rakyatnya. Sang Patih yang awalnya mendukung kini tidak senang. Tetapi, ia tidak berani melawan.

Suatu hari, terjadi gunung meletus. Istana Raja Binaut terkena aliran lahar panas. Lahar itu meluluhlantakkan bangunan istana yang baru saja selesai dibangun. Binaut pun mencari perlindungan. Ia lari pontang-panting tak tahu arah tujuan. Anehnya, lahar seolah-olah mengejar ke mana pun Binaut lari.

Hingga akhirnya, Binaut meninggal karena terkena lahar panas. Jasad Binaut terdampar di sebuah pantai. Seketika itu juga, tempat itu berubah menjadi tanjung. Menurut kabar, di tanjung itu sering terdengar suara orang menangis. Oleh penduduk sekitar, tempat itu dinamakan Tanjung Menangis.

Comments